Pengkabelan Terstruktur (Structured Cabling)
Tujuan Perkabelan terstruktur
- Menentukan sistem kabel yang dipakai
- Untuk memungkinkan perencanaan dan instalasi kabel selama konstruksi / renovasi
- Menetapkan persyaratan kinerja
- Independen aplikasi
Pentingnya pengkabelan terstruktur
- Memberikan fleksibilitas
- Mendukung lingkungan yang beragam
- Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi
- Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan
Elemen Perkabelan Terstruktur
- Horizontal Cabling
- Backbone Cabling
- Area Kerja(WorkArea)
- Ruang Telekomunikasi(Telecomunication Room)
- Ruangan Peralatan (Equipment Room)
- Entrace Facilities
- Administration(TIA/EIA-606)
Horizontal Cabling (Pengkabelan Horizontal)
Sistem
pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara
horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cords (jumper). Pengertian
horizontal disini adalah sistem pengkabelan akan berjalan secara
horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah atap. Ada beberapa servis
atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu sistem
pengkabelan secara horizontal, yaitu:
- Servis telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile
- Perlengkapan dasar switching
- Koneksi manajemen komputer dan telekomunikasi
- Koneksi keyboard/video/mouse (KVM)
- Komunikasi data
- Wide Area Network (WAN)
- Local Area Network (LAN)
- Storage Area Network (SAN)
- Sistem pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC, EMS, dan lainnya)
Sistem pengkabelan secara
horizontal dapat dibuat dalam bentuk under-floor atau overhead.
Topologi yang dapat dipasang pada horizontal cabling pada data center
adalah topologi star, maksudnya adalah Jarak yang ditempuh pada sistem
pengkabelan horizontal
Backbone Cabling
Fungsi dari sistem pengkabelan
backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main distribution area,
horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem
pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect,
horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper)
yang digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone.
Sistem
pengkabelan secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang
berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console
perangkat. Pada dasarnya performansi transmisi tergantung dari
karakteristik kabel, perangkat keras yang terhubung, patch cord dan
kabel cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan fisik terhadap kabel
tersebut. Cara pengaman media transmisi jaringan (pengkabelan) yang
benar yaitu:
- Planning, Sebelum
kita melakukan penkabelan alangkah sebaiknya kita membuatr encana agar
pengkabelan yang akan kita lakukan tidak mengalami kendala.
- Grounding, merupakan Sebuah upaya keamanan dengan cara penanaman
kabel ke dalam tanahuntuk menghilangkan beda potensial antara logam yang
teraliri arus listrik dengan tanah.
- Wiring Closet adalah tempat dimana jaringan dimulai . Semua kabel
akan bermuara di wiring closet . Terletak disebuah tempat dimana semua
kabelterkumpul .wiring closet yaitu sebuah ruangan kecil yang biasanya
ditemukan pada bangunan kelembagaan seperti sekolah dan kantor, di mana
sambungan listrik dilakukan. Sedangkan yang digunakan untuk berbagai
tujuan, penggunaan yang paling umum adalah untuk jaringan komputer.
Banyak jeniskoneksi jaringan untuk menetapkan batas jarak antara
peralatan end-user seperti PC , akses perangkat pada jaringan, seperti
router. Pembatasan inimungkin memerlukan beberapa wiring closet di
setiap lantai gedung besar.Penempatan wiring closet juga sangat penting
agar jaringan dapat terkoneksi tanpa masalah.
- Horizontal kabel yang menghungkan host/computer ke 1 wiring
closet(antara cross – connect panel di satu wiring closet) sering
menggunakansebagai 100 ohm , 4 pair, UTP, solid conductor cable,
ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial bangunan.
- Backbone Cable adalah kabel yang menghubungkan wiring closet
satudengan wiring closet yang lain atau pusat connettion point dapat
menggunakan100 ohm UTP , 62.5/125 – micron atau 50/125 – micron
multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron singlemode fiber optic.
- Conduit, adalah pelindung kabel berbentuk pipa atau kotak melindungi
sepanjang kabel. Dapat terbuat dari material metal ataupun plastik .
Yangterbuat dari metal bersifat kaku , sedangkan yang terbuat dari
plastik bersifatfleksibel / lentur . Conduit terbentang antara area
kerja menuju wiring closet .Dalam pengisian kabel , harus disisakan
ruang kosong dalam conduit sebesar 40% dari kapastitas conduit . Dapat
dipakai di rute horizontal cable ataupun backbone cable. Cable
traySebagai alternatif dari conduit . Mempunyai fungsi yang sama
denganconduit Berbentuk seperti rak yang menopang kabel dan membentuk
jalur .Perbedaan antara conduit dengan cable tray adalah jika cable tray
adalahconduit yang mempunyai rongga sehingga memudahkan untuk
penggantiankabel apabila ada kerusakan.
- Wall plate. adalah penanaman kabel di dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih rapi.
Sumber : Panduit Training
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk " "
Posting Komentar